Jalanan yang retak |
Saya akan ceritakan gempa yang melanda daerah dekat tempat tinggal saya yang di sebut "Chuetsu Jishin". Gempa ini terjadi di tahun 2004 bulan oktober tanggal 23,jam 17:56 M6.8. Dan ini gempa pertama kali yang saya rasakan selama hidup saya.
Saat itu saya ada di rumah dan sedang menonton tv di kamar atas dengan anak saya,tiba-tiba rumah bergoyang pelan seperti di ayunan. Lalu di susul dengan lampu yang kedip-kedip dan di sambut guncangan yang hebat. Saya peluk anak saya,dan lampu pun mati total gelap lah semua. Saya bingung ,mau keluar gelap sekali kalau guncangan datang lagi mungkin saya bisa tergelincir di tangga,jadi saya memilih diam saja dalam kamar.Namun setelah itu saya mendengar ada yang memanggil nama saya,rupanya tetangga masuk ke dalam rumah dan mencari saya untuk di ajak keluar rumah. Alhamdullilah saya berhasil keluar dengan bantuan tetangga dan rumah pun saat itu belum berantakan karena gempa.
Di luar kami semua berkumpul di tempat yang aman,dan saat itu belum ada seruan untuk mengungsi. Gempa terus berlanjut,saya benar-benar ketakutan dan merasa apa ini Kiamat ya? Guncangan terus berlanjut berkali-kali dan besar pula. Sekitar dua jam an barulah reda dan suami juga sudah pulang, namun kami tak berani masuk rumah. Sudah ada seruan ke pengunsian,tapi saya memilih tidur dalam mobil dengan anak. Saat itu lumayan dingin dan mobil tetap di nyalakan sampai pagi,ckckck.
Suami sibuk mengurusi ,meninjau dan membantu para tentangga yang rata-rata terdiri dari manula.
Di pagi hari gempa terus berlanjut,walau pun kecil tapi membuat trauma. kami mengecek ke dalam rumah,aduh...berantakan banget. Ruang keluarga tv jatuh dan pajangan juga pada jatuh,tapi untung saya ngk banyak pajangan.
Ruang keluarga |
Lampu mati,gas dan air pun tak bisa di gunakan. Mau berpergian untuk beli makanan pun tak bisa karena jalan retak dan suasana pun masih tak menentu.
Bantuan makanan datang dari kelurahan. Di pagi hari kami di beri roti,onigiri,plus minuman.Di siang hari kami juga makan onigiri,ada roti kaleng,sup instan,juga malam hari di kasih menu yang sama. Suasana seperti ini berlanjut sekitar 4 harian,dan barulah nyala lampunya. Saya mulai bebenah sedikit-sedikit walaupun saat itu badan kurang fit. Karena ini pengalaman pertama yang sangat membuat syok saya. Jalanan pada terbelah,dan taman rumah saya pun batu-batuan nya pada berhamburan ke jalan.
Taman di samping rumah sesudah gempa |
Setelah itu merasakan guncangan yang lumayan di tahun 2007 gempa di daerah kashiwazaki yang sama parah nya dengan gempa chuetsu, dan di tahun 2011 gempa Iwate.
No comments:
Post a Comment