03 March 2016

Misteri Di Balik Perayaan Hari Anak Perempuan atau Hina Matsuri

hari anak perempuan
Di Jepang ada perayaan yang di sebut "Hina Matsuri"atau Festival hari anak perempuan.
Festival ini diadakan pada tanggal 3 di bulan maret setiap tahunnya.

Boneka Jepang Hina(Hina Ningyo) akan menghiasi rumah-rumah yang di dalamnya terdapat anak perempuan.
Seperti perayaan lainnya juga,berbagai tempat wisata,gedung dan pusat perbelajaan akan di penuhi hiasan bertema Hina Ningyo.Perayaan ini bertujuan suatu pengharapan agar anak perempuan mereka selalu sehat dan bahagia dalam hidupnya.

Hina ningyo ini terdiri dari kaisar,permaisuri,para keluarga kerajaan dan hiasan kerajaan yang menjadi satu dalam pajangan hina ningyo.
Adapun sejarah hina ningyo sendiri sudah ada sejak jaman shogun generasi yang ke 4.
Tepat nya di jaman shogun "Tokugawa Ieyasu".Ada kepercayaan bahwa jika hina ningyo tidak segera di rapikan setelah tanggal 3 di bulan maret,maka akan terjadi bencana.Bahasa bencana di perhalus menjadi "Jika tidak segera di rapikan maka anak perempuannya tidak bisa menikah".

Misteri berawal dari kisah selir pertama Tokugawa Ieyasu yang meniggal ketika hamil.Maka kejadian yang hampir serupa pun turun menurun pada selir Tokugawa Ieyasu yang lain nya. Ada yang yang keguguran,meninggal ketika masih kecil karena penyakit dan penyebab lainnya.Di percaya ini adalah sebuah kutukan dari selir pertama Tokugawa Ieyasu,dan kejadian ini berlangsung sampai generasi ke 6,yang bahkan sampai tidak mempunyai pewaris kerajaan.
Di percaya para arwah yang meninggal karena kutukan tersebut hidup dalam
boneka yang kala itu di pajang di kuil.

Menurut kisah lainnya,bahwa kutukan hina ningyo tersebut berawal bukan dari selir Tokugawa,namun kutukan dari pulau Kamizima.
Di ceritakan di daerah dekat pulau Kamizima ada seorang wanita yang penyakitan.Karena penduduk desa takut tertular maka wanita tersebut di hanyutkan dengan perahu kecil
dan hinggap di pulau Kamizima.Wanita tersebut di khabarkan meninggal pada tanggal 3bulan 3 di pulau tersebut. Sejak saat itu kutukan atas kesedihan wanita tersebut terjadi setiap tanggal yang sama setiap tahunnya.

Penduduk sering melihat wanita cantik seperti boneka yang duduk di atas sampan kecil menuju pulau Kamizima. Di khabarkan kutukan tersebutlah yang jatuh pada selir kerajaan dan menjadi turun temurun sampai generasi ke 6 dan tanpa melahirkan pewaris kerajaan.
Sejak itu setiap tahun nya di tanggal 3bulan maret,penduduk di dekat pulau kamizima atau kamishima ini mengadakan upacara hina matsuri dengan menghanyutkan beberapa Hina ningyo yang sudah di doa kan oleh biksu kuil.
Beberapa boneka yang di anggap kramat bisa kita lihat dan kunjungi tempatnya,
terpajang sepanjang waktu di kuil boneka hina
di profinsi Wakayama.Boneka tersebut konon rambutnya bisa memanjang layaknya manusia,ihh!!seyamm.


No comments:

Post a Comment